05 Mei 2010

Macam-macam Karomah

Karomah Hissiyyah

Adalah karomah yang bisa disaksikan oleh orang-orang awam, semisal : mengtahui isi hati seseorang, memberitahukan sesuatu yang sudah terjadi atau akan terjadi, berjalan di atas air, memperpendek jarak perjalanan, menghilang dari pandangan mata, dikabulkannya doa dalam waktu dekat .... dsb. Karomah Hissiyyah ini muncul dari anggota tubuh seseorang, yang meliputi :

  1. Mata
    Barang siapa menggunakan matanya untuk beribadah kepada Allah serta menjauhi larangan-larangannya, maka akan dianugerahi berbagai macam karomah antara lain : bisa melihat orang yang akan datang dari tempat yang sangat jauh, bisa melihat sesuatu dari balik hijab/tembok. Bisa melihat benda yang berada di tempat yang gelap, bisa melihat ka’bah ketika sedang sholat, bisa melihat alam malakut atau alam ruhani, yaitu alam para malaikat dan jin, serta bisa melihat Nabi Khidir dan para wali abdal.
    Sebagian para Auliya’ ada yang bisa mengenali orang-orang berbuat maksiat dengan melihat tanda hitam pada anggota tubuhnya. Semisal orang yang habis mencuri pada tangannya terlihat ada noda hitam. Orang yang habis berjalan menuju tempat maksiat pada kakinya terlihat ada noda hitam.
    Sebagian dari auliya’ ada yang di kasyf, sehingga bisa melihat keadaan surga dan neraka serta para penghuninya.

  2. Telinga
    Barang siapa menggunakan telinganya untuk beribadah kepada Allah SWT, serta menjauhi larangan-larangannya, maka akan dianugerahi berbagai macm karomah, antara lain ; Bisa mendengarkan pembicaraan binatang dan benda-benda mati.
    Sebagian dari Auliya’ ada yang diberi karomah, bisa mengetahui kegunaan tumbuh-tumbuhan dan binatang karena masing-masing dari tumbuhan dan binatang tersebut mengatakan kepadanya “kegunaanku untuk demikian.. demikian.. demikian..”.
    Dan sebagian dari mereka diberi anugerah bisa mengetahui khasiat dari bebatuan, semisal : Batu akik, zamrut dan sebagainya.
    Sebagian dari Auliya’ ada yang bisa mendengarkan suara malaikat yang mengcapkan salam dan berkata-kata kepada dirinya. Suara tanpa rupa ini biasa disebut dengan istilah Haatif.

  3. Lisan
    Barang siapa menggunakan lisannya untuk beribadah kepada Allah serta menjauhi larangan-larangannya, maka akan dianugerahi berbagai macam karomah, antara lain : bisa berbicara dalam segala alam bisa berbicara dengan orang mati dan bisa mengkhabarkan kejadian-kejadian yang sudah lewat dan yang akan datang.
    Sebagian auliya’ ada yang diberi karomah bisa berbicara dengan orang yang telah meninggal dunia seperti : Abu Said al-Khorroz, syaikh abdul Qodir al Jailany, Syaikh Taqiyyuddin as Subki, dsb.
    Sebagian auliya’ ada yang diberi karomah bisa berbicara dengan tumbuh-tumbuhan, seperti yang terjadi pada Ibrahim bin Adhom, suatu ketika berbicara kepada pohon delima yang berjanji kepadanya akan mengeluarkan buah yang manis dan lebih besar dari ukuran biasanya.

  4. Tangan
    Barang siapa menggunakan tangannya untuk beribadah kepada Allah serta menjauhi larang-larangannya, maka akan dianugerahi berbagai macam karomah, antara lain : Bisa mengeluarkan sinar dari telapak tangannya, bisa memancarkan air dari jari-jarinya, membutakan musuh dengan melemparkan debu ke arahnya, serta bisa mengambil sesuatu yang diinginkan dari alam ghaib.

  5. Perut
    Barang siapa menggunakan perutnya untuk beribadah kepada Allah serta menjauhi larangan-larangannya, maka akan dianugerahi berbagai macam karomah, antara lain : Allah akan memberi tanda-tanda tertentu jika perutnya dimasuki makanan atau minuman haram, menjadikan banyak pada makanan yang sedikit sehingga bisa mngenyangkan orang banyak, bisa merubah satu macam makanan menjadi bebrapa macam, dikirimi makanan atau minuman oleh sebangsa jin atau malaikat, bisa merubah air asin menjadi tawar dsb.
    Sebagian auliya’ ada yang mendapat kiriman makanan, susu dan madu dari alam ghaib, manakala mereka merasakan sangat lapar atau dahaga, sementara itu di tempat tersebut tidak di jumpai makanan dan minuman yang halal.
    Sebagian auliya’ ada yang di beri karomah bisa merubah makanan atau minuman yang dihidangkan kepadanya. Sebagaimana yang terjadi pada syaikh Isa al Hattar al yamani yang mendapat kiriman dua guci yang berisi arak. Beliau menbuka dan menuangkan isi guci tersebut seraya mengucapkan basmalah lalu mempersilahkan kepoada para hadirin untuk menikmatinya, ternyata arak tersebut telah berubah menjadi samin yang lezat.
    Sebagian auliya’ ada yang tidak mempan diracun. Mereka menenggak racun sebagaimana menenggak air putih dan sama sekali tidak membahayakan dirinya.

  6. Alat Kelamin
    Barang siapa menggunakan alat kelaminnya untuk beribadah kepada Allah serta menjauhi larang-larangannya, maka akan dianugerahi berbagai macam karomah, antara lain : bisa menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang buta, di beri kekuatan meninggalkan perkara-perkara yang melalaikan dari beribadah kepada Allah..dsb.
    Sebagian auliya’ ada yang diberi karomah bisa menghidupkan binatang yang telah mati seperti kisah :
    1. Abu Ubaid al Bisri yang kuda tunggangannya terbunuh ketika bertempur di medan perang, lalu ia berdoa kepada Allah agar berkenan menghidupkan kembali kuda tersebut. Beberapa saat kemudian kuda itu hidup kembali.
    2. Syaikh Ad Damamini menyeru kepada seekor burung yang telah mati dan digoreng diatas wajan penggorengan ; “Wahai burung terbanglah”, maka seketika itu juga burung itu hidup kembali dan terbang ke angkasa.
    3. Syaikh al Ahdal memanggil manggil seekor kucing peliharaannya yang telah mati, lalu kucing tersebut hidup kembali dan datang memenuhi panggilannya.
    4. Syaikh Abdul Qodir al Jailany yang menyeru kepada ayam panggang yang telah dimakannya dan tinggal tulang belulangnya :”Wahai ayam, bangunlah atas seizin Allah yang maha menghidupkan tulang-tulang yang usang !”, maka seketika itu juga sang ayam itu berdiri dan berkokok.
    5. Syaikh Abu Yusuf ad Dahmaani, suatu ketika melayat orang yang meninggal dunia. Beliau menghampiri di dekat jenazahnya, lantas menyeru : “Wahai fulan berdirilah atas seizin Allah !” maka seketika itu juga jenazah tersebut hidup kembali dan diberi umur yang panjang.
    6. Imam as Subki meriwayatkan dari Syaikh Fathuddin Yahya, ia melihat ayahnya, yaitu syaikh Zainuddin mendoakan anak kecil yang mati karena terjatuh dari atas loteng. Seketika itu juga anak kecil itu terbangun dari kematian dan hidup kembali.

  7. Kaki
    Barang siapa menggunakan kakinya untuk beribadah kepada Allah serta menjauhi larang-larangannya, maka akan dianugerahi berbagai macam karomah, antara lain : bisa berjalan diatas air, melipat jarak perjalanan, berjalan di udara... dsb.

  8. Hati
    Barang siapa menggunakan Hatinya untuk beribadah kepada Allah serta menjauhi larang-larangannya, maka akan dianugerahi berbagai macam karomah, antara lain : bisa mengetahui sesuatu yang akan terjadi, mengetahui rahasia-rahasia kemakrifatan .. dsb.
    Sebagian auliya’ ada yang di kasyf (dibukakan mata hati) sehingga bisa menguasai berbagai macam ilmu an Nadhoriyyah dan ilmu Syar’iyyah.
    Sebagian auliya’ ada yang diberi anugerah bisa memahami ayat-ayat al Qur’an yang di dengarnya, meskipun tidak pernah mempelajari Tafsir dari ayat-ayat tersebut.

Karomah Ma’nawiyyah

Adalah karomah–karomah yang tidak dimengerti oleh orang-orang awam, namun hanya di mengerti oleh orang-orang alim saja. Diantara karomah ma’nawiyyah itu ialah : Istiqomah menjalankan adab-adab syareat, memiliki akhlaq yang terpuji, bergegas dalam menjalankan kebaikan hatinya disucikan dari sifat-sifat yang tidak terpuji semisal : iri, dengki, berburuk sangka..dsb, merasa selalu diawasi oleh Allah ..dsb. ini semua adalah contoh-contoh dari karomah yang sebangsa ma’nawi.
Berkata imam al Qusyairi : “Sesunguhnya karomah yang paling agung ialah terus menerus memperoleh pertolongan untuk mengerjakan ketaatan-ketaatan serta dijaga dari kemaksiatan-kemaksiatan dan larangan-larangan”.
Sebagian auliya’ ada yang diberi karomah bisa memanjangkan waktu yang semestinya tidak cukup melakukan amal yang banyak, semisal :
  1. Syaikh Umar asy Syafi’i rohimahullahu ta’ala, mampu mengarang berpuluh-puluh kitab, menghatamkan al Qur’an dalam setiap harinya sebanyak satu kali khataman dan pada saat bulan ramadhan sebayak dua kali khataman, mengajar, memberikan fatwa, berdzikir dan kegiatan-kegiatan lainnya. Padahal beliau menderita 30 macam penyakit yang tak kunjung sembuh sampai akhir hayatnya. Dan jika dihitung-hitung menurut akal, antara umurnya dan kitab-kitab yang dikarangnya serta amal ibadahnya, tidaklah cukup untuk melakukan itu semua.
  2. Imam Haromain al Juwaini, betapa banyak kitab yang dikarangnya, sementara itu dalam kesehariannya, beliau disibukkan mengajar beribadah, menyampaikan fatwa-fatwa untuk masyarakat dan kegiatan-kegiatan lainnya.
  3. Syaikh Muhyidin an Nawawi, betapa banyak kitab yang dikarangnya dan seandaimya seluruh umurnya digunakan untuk menyalin tulisan-tulisannya, niscaya tidak akan mencukupi. Padahal selain mengarang kitab, beliau juga disibukkan mengajar, membaca al Qur’an, mengerjakan sholat-sholat sunnah, disibukkan dengan majelis fatwa dan kegiatan-kegiatan yang lain.


Sumber : Mengenal Wali Wali Allah, M. Ridlwan Qoyyum Said,
Penerbit Mitra Gayatri, tanpa tahun


0 komentar:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template