20 Januari 2009

Mir'atul A'dzam (Mozaik Keagungan)

Semula aku hanya bisa menjerit
Ketika batas dunia ghaib tersingkap
Kemudian aku bertanya
“Apakah arti dan nama-nama semua yang ada?”
Namun yang ada hanya gambaran
gugahan rasa dan fikiran
lalu tersimpan dalam ingatan
dan menyatu dalam akal


Setelah aku berjalan di tepi samudera
kulihat diriku memantul digenangan laut,
tenang, walau ombak mengguncang-guncang
Namun betapa jelas
diriku tersimpan dalam cermin
Cermin yang terbingkai oleh Sifat-sifat
yang termozaik oleh Nama-nama Agung

Kini, kupandang cermin itu
pada samudera utama ini
sejumlah kata-kata, bunyi dan kalimat kebesaran
dengan gerak keparipurnaan
yang memahamkan diriku, siapa?

Bukan siapa-siapa

Sampai pada Yang Tak Terbayangkan
Sebuah Nama
Agung dalam DzatNya
Mengepak bagai Sayap-sayap Keperkasaan
Sekali ku sebut Nama itu
Seluruh gelombang menggelegak
jantung dalam hati yang berontak
di ombak yang resah

Jika Nama itu kedengar kembali
segala dendam memuncak
Rindu yang terpendam berabad-abad
dalam gelas anggur kerinduan
yang memabukkan
muncah ke bibir pantai


Sumber : Bagian dari Samudera Pertama dari Tujuh Samudera Agung Lirik Ummil Qur'an Karya : Syaikh Muhammad Luqman Hakiem, Risalah Gusti, 1996

0 komentar:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template