Ya Allah, kini kami sadar mengapa kami mudah terjerumus dalam kesalahan. Itu karena kami percaya pada diri kami, pada amal kami, dan pada hati kami. Seharusnya kami sadar bahwa kami wajib bersandar. Ya, bersandar kepada Engkau, Ya Allah
Ya Allah, kini kami sadar mengapa kami selalu mengulang kemaksiatan. Itu kerana kami selalu berbangga dengan setiap ketaatan yang kami lakukan. Seharusnya kami sadar bahwa bukan kami sendiri yang membuat diri kami taat, melainkan Engkau (yang mengkehendaki), Ya Allah!
Ya Allah, kini kami sadar mengapa kami selalu melayang karena pujian, selalu terinjak oleh hinaan. Itu karena kami sebentar-sebentar melupakan-Mu. Seharusnya, kami sadar bahwa Engkau-lah Tujuan utama kami, bukan makhluk yang mudah menghina dan memuji.
Ya Allah, lesatkanlah ruh-Mu untuk menggusur nafsu di hati kami!
Ya Allah, tuntun kami ke samudera ketulusan yang tanpa batas, ke angkasa kerinduan tanpa akhir; demi-Mu, untuk-Mu!
Ya Allah, daku bersyukur kepada~Mu, atas masih hidupnya kalbuku.
Ya Allah, lesatkanlah ruh-Mu untuk menggusur nafsu di hati kami!
Ya Allah, tuntun kami ke samudera ketulusan yang tanpa batas, ke angkasa kerinduan tanpa akhir; demi-Mu, untuk-Mu!
Ya Allah, daku bersyukur kepada~Mu, atas masih hidupnya kalbuku.
Sumber : “Sadar untuk Bersandar, Gemala Hikmah Ibn 'Atha'illah“ karya Muhammad al-Ghazali, Penerbit Serambi, 2003
0 komentar:
Posting Komentar