Semula aku hanya bisa menjerit
Ketika batas dunia ghaib tersingkap
Kemudian aku bertanya
“Apakah arti dan nama-nama semua yang ada?”
Namun yang ada hanya gambaran
gugahan rasa dan fikiran
lalu tersimpan dalam ingatan
dan menyatu dalam akal
Setelah aku berjalan di tepi samudera
kulihat diriku memantul digenangan laut,
tenang, walau ombak mengguncang-guncang
Namun betapa jelas
diriku tersimpan dalam cermin
Cermin yang terbingkai oleh Sifat-sifat
yang termozaik oleh Nama-nama Agung
Kini, kupandang cermin itu
pada samudera utama ini
sejumlah kata-kata, bunyi dan kalimat kebesaran
dengan gerak keparipurnaan
yang memahamkan diriku, siapa?
Bukan siapa-siapa
Sampai pada Yang Tak Terbayangkan
Sebuah Nama
Agung dalam DzatNya
Mengepak bagai Sayap-sayap Keperkasaan
Sekali ku sebut Nama itu
Seluruh gelombang menggelegak
jantung dalam hati yang berontak
di ombak yang resah
Jika Nama itu kedengar kembali
segala dendam memuncak
Rindu yang terpendam berabad-abad
dalam gelas anggur kerinduan
yang memabukkan
muncah ke bibir pantai
Sumber : Bagian dari Samudera Pertama dari Tujuh Samudera Agung Lirik Ummil Qur'an Karya : Syaikh Muhammad Luqman Hakiem, Risalah Gusti, 1996
About Me
- Fayz Abdullah
- Cuman setitik debu yang tidak berarti di jagat raya ini yang berharap dapat menempel di jubah sang Mursyid ....................... Email : fayz_abdullah@yahoo.com
Mutiara Hikmah :
Shoutbox :
|
Arsip Blog
Links
Friends :
- Gus Faris - Tulungagung
- Denmas Bagus Syadzily Surabaya
- Safa Syauqi - Jepara
- Sufi Under Ground - Ramli Izhaque Jakarta
- Agan Imoot - Medan
- Al-'Aroof Nganjuk
- Karim Syadzily - Jakarta
- Nizam Syadzily Jakarta
- Arif Majedi Syadzily Surabaya
- Raras Syadzily Malang
- mbak Ana Syadzily Surabaya
- Dermaga Hati - Bagas Syadzily
- Syamsudin Sony Surabaya
20 Januari 2009
Mir'atul A'dzam (Mozaik Keagungan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar